Meriahnya Acara Minggu Pertanian di Surabaya

Meriahnya Acara Minggu Pertanian di Surabaya Ilustrasi hasil pertanian. (Foto: Pixabay.com).

SURABAYA - Lomba Gemu Famire atau Senam Maumere memeriahkan program Minggu Pertanian atau pameran produk pertanian, perikanan, dan peternakan yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di Balai Kota Surabaya, Minggu.

"Karena digabungkan dengan lomba Gemu Famire ini, akhirnya tambah ramai," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Erna Purnawati saat ditemui di sela-sela acara.

Erna mengatakan, Minggu Pertanian kali ini berbeda dari sebelumnya, lantaran dimeriahkan oleh lomba Gemu Famire atau Senam Maumere, dengan pesertanya memakai pakaian yang unik-unik.

Minggu Pertanian kali ini memang sengaja digelar berbeda, agar warga Surabaya semakin antusias hadir dan membeli berbagai produk yang dipamerkan.

Ia menjelaskan, bahwa Minggu Pertanian diikuti sekitar 30 UMKM dari masing-masing kecamatan. Pameran produk itu dibuka mulai pukul 06.00-10.00 WIB.

"Pada bulan Agustus, ini baru pertama, biasanya kami gelar satu bulan sekali. Kami targetkan transaksi total mencapai Rp30juta-Rp40 juta, itu target semuanya," kata Erna.

Selain di Balai Kota Surabaya, acara pameran produk itu juga digelar di kantor DKPP Surabaya, dengan banyak anak yang berkunjung. 

"Ini akan terus digelar untuk mempromosikan hasil produk pertanian," ujar Erna.

Kepala Bidang Pembinaan Olahraga Dispora Surabaya Arief Setia Purwanto mengatakan, lomba Gemu Famire memang untuk memeriahkan Minggu Pertanian program DKPP.

Ia menjelaskan bahwa peserta yang ikut dalam kompetisi itu dibagi menjadi dua, ada yang per regu dan ada pula per individu.

"Khusus yang regu sebanyak 64 tim dan yang per individu sebanyak 204 orang," kata Arief.

Kelak, setelah semua peserta tampil maka akan dipilih pemenang dari regu dan perorangan.

Khusus yang perorangan dipilih beberapa peserta untuk tampil kembali pada babak final, sedangkan yang regu tidak perlu tampil lagi karena tim juri langsung menentukan pemenangnya.

"Nanti para pemenang akan mendapatkan uang pembinaan. Ada pemenang dari regu, perorangan dan tim favorit," katanya.

Arief menambahkan senam Gemu Famire digemari dan populer di Surabaya. Bahkan, di tingkat lansia juga ada program senam Gemu Famire.

"Jadi, ini sudah lama populer di Surabaya, sehingga bukan hanya semata-mata karena ada kejadian di Papua akhir-akhir ini," imbuh Arief.

Ia juga menjelaskan, lomba Gemu Famire menunjukkan kepada semua pihak bahwa Surabaya rumah bagi semua orang.

"Surabaya sebagai rumah bersama, menjadi tempat dan berkumpulnya beragam adat, budaya, dan suku bangsa yang ada di seluruh Indonesia," tandasnya. (Ant).