Menteri Susi Merasa Dikhianati Nelayan

Menteri Susi Merasa Dikhianati Nelayan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat mengunjungi korban gempa dan tsunami di Lombok/Foto: susipudjiastuti115

Trenggalek- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku malas melakukan kunjungan kerja ke pesisir selatan Jawa Timur, termasuk ke Pelabuhan Prigi, Trenggalek, karena merasa telah dikhianati oleh nelayan di kawasan ini.

"Kalau bukan karena diminta oleh Pak Johan Budi (caleg DPR RI dari PDIP), diminta oleh Bu Khofifah (Gubernur Jatim terpilih) dan Pak Emil Dardak (Bupati Trenggalek), saya mungkin tidak pernah kepingin ke sini," ucap Menteri Susi Pudjiastuti blak-blakan saat bertemu dan berdialog dengan komunitas nelayan Prigi, Trenggalek, Selasa (06/02).

Keengganan tersebut, lanjut Susi, berkaitan dengan larangannya penggunaan jaring payang atau sejenisnya yang berserat kecil, serta penggunaan rumpon-rumpon untuk menangkap baby lobster (benur).

"Sudah bersih belum itu rumpon-rumpon lobster. Kalau masih saja begitu, malas saya (ke sini lagi)," ujarnya.

Padahal, kata dia, atas permintaan ketiga tokoh yang juga sahabatnya itu, dia didorong untuk membantu membangun pesisir selatan Jawa Timur, khususnya Trenggalek dan sekitarnya.

Pada peresmian tempat pelelangan ikan (TPI) dan penyerahan bantuan permodalan untuk nelayan dan UKM sektor perikanan di halaman TPI Prigi, Susi kembali menyentil soal ketidakpatuhan nelayan di pesisir selatan Jatim.

Padahal, semua aturan yang dia buat selama ini, mulai dari kebijakan perang melawan pencurian ikan, penenggelaman kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, larangan penggunaan jaring cantrang, hingga penolakan atas rumpon ikan dan udang lobster, semua demi kebaikan nelayan.

"Wong ibu iki gae aturan kangge apike njenengan kabeh, kok di belakang malah dikhianati (Orang ibu ini membuat aturan demi kebaikan kalian semua, kok malah di belakang dikhianati)," pungkasnya. (Ant)