Mendung Hambat 'Water Bombing' Gunung Arjuno

Mendung Hambat 'Water Bombing' Gunung Arjuno Foto ilustrasi water bombing (flickr.com).

MALANG-Upaya pemadaman api melalui water bombing di wilayah Gunung Arjuno, Jawa Timur, terkendala cuaca mendung berkabut.

Tim pemadam kesulitan memantau titik api melalui udara menggunakan helikopter.

"Cuaca mendung tebal, sehingga operasi water bombing belum bisa dilakukan," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Satrio Nurseno saat dikonfirmasi dari Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (17/10).

Satrio menambahkan, luas areal terbakar sejak Kamis (10/10) mencapai 850 hektare, berdasarkan info dari Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.

Kebakaran tersebut berawal dari Blok Curah Sriti dan Blok Pusung Lembu, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, yang kemudian merambat ke wilayah lainnya akibat hembusan angin yang cukup kencang.

BACA JUGA: 
Bongkar Penyebab Karhutla di Jatim via Tim Independen
Ekosistem Gunung Arjuno Terancam, BNPB Diminta Turun Tangan

Saat ini, sambung Satrio, kondisi di wilayah Gunung Arjuno sudah mulai kondusif. Api sudah mulai padam, namun masih perlu dilakukan pembasahan areal supaya bara api yang ada di dalam tanah benar-benar padam.

"Kondisinya sudah tidak seperti kemarin, api sudah padam, namun kami harus mengantisipasi bara api, sehingga perlu dilakukan pembasahan," ujar Satrio.

Operasi water bombing tersebut akan dilakukan sesuai kebutuhan, kurang lebih tujuh hari.

"Tidak ada kendala lain dalam operasi ini, kecuali faktor cuaca," kata Satrio.

Operasi water bombing tersebut menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertipe MI8-MTV dengan nomor registrasi RDPL-34260, yang akan bersiaga kurang lebih satu minggu sejak kedatangannya di wilayah Malang. (Ant)