Kulit Balita Melepuh dan Meninggal Usai Konsumsi Obat Klinik

Kulit Balita Melepuh dan Meninggal Usai Konsumsi Obat Klinik Jenazah balita Muhamad Noval Mohtarom dibawa dengan mobil pickup untuk dimakamkan, Rabu (04/12)/Foto: Antara.

MADIUN-Muhamad Noval Mohtarom, seorang balita usia 4 bulan, di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meninggal dunia dengan kondisi kulit melepuh. 

Balita nahas tersebut diduga salah mengonsumsi obat yang diberikan oleh petugas klinik, tempat dia berobat.

Noval merupakan putra dari pasangan Sadikan dan Tarmiyati warga Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, meninggal pada Rabu (04/12) pagi sekitar pukul 04.00 WIB.

"Noval lalu diberi sejumlah obat dan diminta mengonsumsi obat yang diberikan oleh petugas kesehatan klinik tersebut," ujar Paman korban, Lamidi kepada wartawan.

Kejadian itu berawal ketika Noval awalnya sakit panas. Kemudian, kata Lamidi, orang tuanya memeriksakannya ke Klinik Pratama Wahyu Husada di Desa Dimong, Kabupaten Madiun, pada Minggu (01/12).

Korban kemudian dibawa pulang oleh orang tuanya karena tidak perlu rawat inap.

Sepulang dari klinik, orang tuanya memberi obat ke korban, namun tak selang lama kemudian muncul bintik-bintik pada kulit korban dan melepuh.

Karena kondisinya tak membaik dan masih panas, pada keesokan harinya (2/12), korban kembali dibawa ke klinik yang sama oleh orang tuanya dan diberikan obat lagi.

"Setelah itu justru melepuhnya tambah membesar dan kemudian dibawa ke RS Santa Clara Madiun," tuturnya.

Korban dibawa ke RS Santa Clara pada Senin (02/12/2019) hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit itu, Rabu pagi.

Pihak keluarga menilai ada kejanggalan dengan kondisi korban, dan memutuskan melapor ke polisi. Keluarga menduga korban meninggal karena salah minum obat hingga akhirnya meregang nyawa.

Menanggapi hal kasus tersebut, pemilik Klinik Wahyu Husada, Sumijati, menolak tuduhan adanya malpraktik. Dia menegaskan pihaknya telah memberikan obat sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita pasien.

"Semua penanganan kesehatan dan obat yang diberikan telah berdasarkan hasil rekam medis. Pasien datang dengan keluhan panas, batuk, dan pilek," ujar Sumijati.

Menurut dia, dosis yang diberikan kepada pasien telah sesuai. Apalagi, Noval merupakan pasien klinik setempat.

Pada tahun 2016, Noval pernah dirawat di Klinik Wahyu Husada dengan penyakit hampir sama, yakni panas, batuk, pilek, dan diare. Saat itu obat-obat yang diberikan pun jenisnya sama seperti obat yang diberikan sekarang.

Sementara, Kapolsek Wungu, AKP J. Nugroho, mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait anak meninggal dunia dengan kondisi kulit tubuh yang melepuh. Kasus tersebut masih didalami lebih lanjut dengan menggali keterangan sejumlah saksi. (Ant)