Khofifah Lepas Gowes Jelajah Trans Jawa Menuju Istana Negara

Khofifah Lepas Gowes Jelajah Trans Jawa Menuju Istana Negara Gubernur Jatim Khofifah saat melepas pesepeda Jelajah Trans Jawa, Senin (04/03)/Foto: Ist.

Surabaya-Sebanyak 50 pesepeda dari Komunitas Gowes Samba menjelajahi Pulau Jawa dalam kegiatan bertajuk "Jelajah Trans Jawa" dengan menempuh jarak 900 kilometer dari Surabaya menuju Jakarta.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang dipercaya membuka bendera start menyatakan sangat mendukung kegiatan bersepeda, karena akan melihat secara langsung hasil pembangunan yang dilakukan Presiden Joko Widodo.

"Para peserta harus menyempatkan berfoto untuk menikmati keindahan alam yang membentang di sepanjang Pulau Jawa. Secara tidak langsung, kegiatan ini juga promosi pariwisata," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim itu di Titik Nol Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (04/03).

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap setibanya di garis finis di Istana Negara, para peserta bisa diterima langsung Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU menyempatkan bersepeda dari garis start di Jalan Pahlawan hingga Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya bersama Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dan sejumlah kepala OPD Pemprov Jatim.

"Ini salah satu kegiatan menantang dan di sela perjalanan kami akan melihat insfrastruktur di Pulau Jawa," ujar koordinator kegiatan Jelajah Trans Jawa Hendra Dharmanto.

Saat melewati rute panjang dan menantang, peserta juga akan menyempatkan berkunjung untuk melihat hasil pembangunan, termasuk penggunaan dana desa di Kabupaten Madiun.

Ia menjelaskan, Jelajah Trans Jawa akan melewati sejumlah pemberhentian, seperti di Kabupaten Madiun, Semarang, Cirebon, serta berakhir di Jakarta.

Rinciannya, jarak dari Surabaya ke Madiun sejauh 171 kilometer, Madiun ke Semarang 215 kilometer, Semarang menuju Cirebon 239 kilometer, dan Cirebon ke Jakarta 218 kilometer.

"Kami akan mampir ke desa-desa untuk melihat secara langsung kondisi infrastruktur yang ada di desa-desa tersebut," pungkasnya. (Ant)