Khofifah Imbau Masyarakat Jatim Tunda Resepsi Pernikahan

Khofifah Imbau Masyarakat Jatim Tunda Resepsi Pernikahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melintas di peta persebaran pasien ODP, PDP dan positif COVID-19 setelah disampaikan pada konferensi pers di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (23/03). (ANTARA)

SURABAYA-Guna meminimalisasi penularan virus corona atau COVID-19, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat agar menunda penyelenggaraan resepsi pernikahan yang mengundang banyak.

"Saran kami, cukup menggelar akad nikah dulu, kemudian resepsinya nanti kalau wabah ini sudah tidak ada lagi di Jatim," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Jatim di Surabaya, Senin (23/03).

Imbauan tersebut juga disampaikan kepada Pemerintah Kota/Kabupaten untuk selanjutnya disampaikan ke masyarakat.

Kendati demikian, mantan Menteri Sosial itu mengingatkan jika ada yang hendak menikah harus menerapkan social distancing, yakni ada jarak minimal satu meter antara satu sama lain.

"Berlakukan juga pola hidup bersih dan sehat. Sediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta cairan pembersih tangan," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Selain itu, Khofifah juga mengingatkan masyarakat untuk senantiasa di rumah jika tak ada urusan mendesak di luar rumah.

"Karena mulai nanti malam, polisi dibantu TNI akan membubarkan setiap keramaian di beberapa tempat hiburan dan tempat wisata," katanya.

Tindakan itu, kata dia, merupakan komitmen dari Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan PangdamV/Brawijaya Mayjend TNI R Wisnoe Prasetja Boedi untuk menjaga bagaimana penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan.

"Maka harus diikuti kedisiplinan seluruh warga. Saya mohon disiplin, tinggal di rumah. Boleh keluar rumah kalau memang ada urusan yang sangat penting," tuturnya.

Di sisi lain, Pemprov Jatim mencatat sampai sore ini sebanyak 125 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 1.405 orang dan 41 orang positif COVID-19.

Seluruh pasien positif tersebar di beberapa daerah, yakni Kota Surabaya 29 orang, lima orang dari Malang Raya, tiga orang dari Kabupaten Magetan, tiga orang dari Kabupaten Sidoarjo, serta seorang lagi Kabupaten Blitar. (Ant)