Kesenian Wayang Thengul Didorong Masuk Kurikulum Lokal

Kesenian Wayang Thengul Didorong Masuk Kurikulum Lokal Wayang Tenghul, Foto: Fb: Mian Stadion

Bojonegoro - Setelah ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda, Kesenian Wayang Thengul akan dimasukkan dalam kurikulum lokal.
 
"Memasukkan kesenian Wayang Thengul dalam kurikulum lokal akan dilakukan bertahap," kata Kepala Bidang Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Taufik Amrullah di Bojonegoro, Kamis (22/11).

Saat ini, lanjut dia, DPRD membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perlindungan Kesenian Tradisional.

Kesenian tradisional, yang masuk dalam raperda itu, antara lain, kesenian Wayang Thengul, kesenian Sandur, juga yang lainnya.

"Untuk pelaksanaanya akan diperkuat dengan peraturan bupati (perbup) baru kemudian bisa masuk dalam kurikulum lokal," ucapnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan wayang Thengul di daerahnya sebagai warisan budaya tak benda pada 10 Oktober 2018.

Selain kesenian Wayang Thengul, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga menetapkan kesenian Sandur di daerahnya juga masuk dalam warisan budaya tak benda.

"Kesenian Sandur selain Bojonegoro juga Tuban, sebab di daerah setempat juga ada kesenian Sandur. Tapi kalau Wayang Thengul hanya Bojonegoro. Kalau di Jawa Barat, namanya bukan wayang Thengul, tapi wayang Golek," ucapnya menjelaskan.

Menurut dia, kesenian Wayang Thengul di daerahnya berkembang cukup bagus, karena sekarang ini ada 10 dalang wayang Thengul dan satu dalang yang masih remaja, juga ada dua perajin wayang Thengul.

"Kalau kesenian Sandur hanya ada satu komunitas di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Kota," pungkasnya.