Kenaikan UMK Pukul Industri Sepatu Jatim

Kenaikan UMK Pukul Industri Sepatu Jatim Pabrik sepatu (Pixabay).

SURABAYA-Kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kabupaten (UMK) Jawa Timur yang diumumkan beberapa waktu lalu dinilai semakin memukul industri alas kaki atau sepatu setempat. 

Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur, Winyoto Gunawan.  

Gunawan belum melihat pergerakan relokasi industri lokal akibat kenaikan UMK Jatim 2020 sebesar 8,51%. Namun, sambung dia, tahun ini sudah ada yang tutup

"Dan yang dikhawatirkan pelaku industri makin sedikit, pengangguran makin meningkat dan importir makin bertambah," ungkapnya, Kamis (22/11).

Menurutnya, beban operasional industri alas kaki semakin berat di tengah sengitnya persaingan global, terutama gempuran Vietnam.

"Kami industri alas kaki sudah tidak kuat lagi dengan UMK yang terus naik tiap tahunnya, apalagi kalau diberlakukan upah sektoral," tuturnya.

Aprisindo, mengutip ekonomibisnis.com, melihat banyak kebijakan yang kurang mendukung para pelaku Industri.

"Bahkan industri PMA (Penanaman Modal Asing). akan memindahkan pabriknya keluar negeri seperti ke Vietnam, Kamboja, dan Bangladesh," ujarnya.

BACA JUGA:
Resmi Ditetapkan, Inilah Daftar UMK Jatim 2020
UMK Naik, Sejumlah Perusahaan Angkat Kaki dari Jatim

Faktornya, jelas dia, bargaining G to G (goverment to goverment) di negara-negara tersebut dinilai mendukung industri, termasuk para eksportirnya.