Kenaikan Harga Rokok Picu Inflasi di Kota Pecel

Kenaikan Harga Rokok Picu Inflasi di Kota Pecel Tumpukan batang rokok (Pixabay).

MADIUN-Angka Inflasi Kota Madiun, Jawa Timur, pada November 2019 sebesar 0,16 persen. Kenaikan harga sejumlah komoditas turut menyumbang inflasi Kota Pecel tersebut, tak terkecuali harga rokok.

"Pada 2020 kan pemerintah akan menaikan cukai rokok. Sehingga produsen sudah mulai menaikkan harga rokok," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Umar Sjaifudin kepada wartawan, di kantornya, Selasa (03/12).

BPS sudah melihat kenaikan harga rokok mulai September sampai November kemarin, dan menjadi salah satu komoditas utama penyumbang hampir separuh dari angka inflasi Kota Madiun.

Dijelaskan Umar, kenaikan harga bawang merah yang naik 12,94% menjadi pemicu utama inflasi dengan andil 0,0465%, termasuk komoditas lain seperti tomat sayur, telur ayam ras, hingga nangka muda yang menjadi pemicu inflasi dengan kenaikan harga sebesar 10,29%.

Adapun sejumlah komoditas utama penekan inflasi November 2019 adalah pisang, ayam ras, cabai rawit, wortel, pir, anggur, cabai merah, semangka, hingga besi beton. Seperti daging ayam ras pada November justru mengalami penurunan harga 2,81% dengan andil menurunkan inflasi 0,0355%.

"Bisa disimpulkan bahwa angka inflasi di Kota Madiun masih sangat terjaga. Angka inflasi kumulatif kita juga masih di bawah 2,71%, yaitu 1,87%," tutupnya.

BACA JUGA: Kenaikan Cukai Rokok 2020 Picu Inflasi Madiun

Untuk diketahui, inflasi tertinggi pada November ini terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,41% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,94 dan inflasi terendah di Kota Malang sebesar 0,01% dengan IHK 136,92.