Kemarau Paksa 3 Waduk di Madiun Ditutup

Kemarau Paksa 3 Waduk di Madiun Ditutup Kekeringan ekstrem/Foto ilustrasi: flickr.com

MADIUN-Kemarau panjang 2019 memaksa tiga waduk yakni Waduk Saradan, Waduk Notopuro, dan Waduk Dawuhan, di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, ditutup. 

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo selaku pengelola menutup tiga waduk tersebut untuk menjaga konstruksi bangunan waduk agar tidak rusak.

"Untuk saat ini sisa air di tiga waduk sekitar 2 meter sampai 3 meter saja. Dengan sisa air ini, pengelola pun menutup pintu airnya," ujar Plt. Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Madiun, Maskur Yatim, Senin (30/09).

Maskur menjelaskan, bila waduk dibiarkan mengering tanpa sisa air dikhawatirkan merusak konstruksi waduk. Solusinya, sambung dia, pintu air ditutup sebelum waduk benar-benar kering.

"Saat air waduk ditutup. Para petani ya mengandalkan air dari sumur dalam maupun sumber lain," katanya melansir solopos.com. 

Waduk yang ditutup pada akhir Juli dan Agustus 2019 itu kembali dibuka setelah debit air waduk meningkat pada musim hujan.

Sebagai informasi, Waduk Notopuro mampu mengairi areal persawahan di Kecamatan Pilangkenceng, dan Waduk Saradan mengairi Kecamatan Saradan dan Pilangkenceng, dan Waduk Dawuhan mengairi persawahan di Kecamatan Wonoasri dan Kecamatan Balerejo.