KEK Garam, Solusi untuk Setop Impor Garam

KEK Garam, Solusi untuk Setop Impor Garam Petani Garam (Pixabay).

Surabaya-Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar mendorong realisasi wisata garam di Madura, Jawa Timur, karena dinilai bisa menjadi pengungkit ekonomi masyarakat Madura.

Menurutnya, wisata garam tersebut merupakan sebuah terobosan yang patut diapresiasi dan dikawal penuh. 

"Karena diyakini dampaknya bisa meningkatkan kesejahteraan petani garam khususnya dan masyarakat Madura pada umumnya,”ujarnya di Surabaya, Kamis (11/04).

Lebih dari itu, pihaknya meminta Perguruan Tinggi di Madura yaitu Universitas Trunoyo Madura (UTM) dilibatkan untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Garam di Madura menjadi perhatian khusus dari pimpinan DPRD Jatim.

“Kami sangat senang dan siap memback up penuh pihak UTM yang akan menginisiasi pembangunan KEK garam di Madura. Jelas sekali ini kami harapkan untuk mengentas kemiskinan disana," ujar politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

KEK garam tersebut diharapkan menghasilkan kualitas garam yang unggul sehingga pemerintah tak lagi melakukan impor garam.

"Kualitas garam Madura itu bagus sehingga dengan KEK dengan didukung peralatan modern diharapkan bisa bersaing dengan garam import,” tegasnya.

Senada dengan Achmad, Himpunan Masyarakat Petambak Garam (HMPG) Jawa Timur mendorong realisasi destinasi wisata garam di Pulau Madura. Alasannya, untuk memperkuat icon Madura sebagai pulau garam.

“Kami berharap ini segera terealisasi agar bisa mensejahterakan masyarakat Madura dan menunjang rintisan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) garam yang sedang dirintis UTM (Universitas Trunojoyo Madura),” ujar ketua HMPG Jatim Mohammad Hasan.

Wisata garam tersebut, sambung Hasan, nantinya berisikan beberapa pengetahuan tentang garam. ”Disana nantinya ada museum garam, kolam garam hingga memberikan edukasi tentang garam yang ada di Madura,” pungkasnya. (Kominfo Jatim)