Kebakaran Hutan Semeru Meluas Jadi 60 Hektare

Kebakaran Hutan Semeru Meluas Jadi 60 Hektare Kebakaran hutan/Foto: Ilustrasi (Pixabay).

LUMAJANG-Kebakaran hutan di lereng Gunung Semeru tepatnya di wilayah perbatasan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meluas dari 20 hektare menjadi 60,4 hektare. 

"Berdasarkan informasi yang kami terima, luas kebakaran mencapai 60,4 hektare dan masih dalam proses pemadaman, sehingga luasnya kemungkinan terus bertambah," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan, Kedaruratan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Rabu (25/09).

Proses pemadaman api pada hari keempat di jalur pendakian Gunung Semeru dilakukan di Blok Pusung Gendero, Ayek-ayek, Ungup-Ungup dan Batu tulis Resort PTN Ranupani.

"Vegetasi yang terbakar yakni semak-semak, krinyu, serasah dan rumput, genggeng, kemlandingan, pakis, akasia, dan cemara. Vegetasi tersebut sangat mudah sekali terbakar saat musim kemarau," jelasnya.

Wawan menjelaskan, ada empat titik api yang masih belum bisa dikendalikan yang tersebar di beberapa blok karena tiupan angin kencang.

Curamnya medan bertebing dan berbukit menyulitkan petugas untuk melakukan pemadaman.

"Kondisi di Pos Ranupani maupun Ranu Kumbolo sudah tidak ada aktifitas pendakian atau steril. Untuk Blok batu tulis dan sekitarnya masih ada titik api dan upaya pemdaman sudah dilakukan oleh petugas gabungan," ujarnya.

Petugas pemadam api diberangkatkan dari Ranupani menuju lokasi kebakaran dibagi menjadi tiga tim, yakni tim pertama menuju dua titik api melewati jalur Ayek-Ayek.

"Kemudian tim kedua menuju titik api melewati jalur konvensional menuju ke Ungup-Ungup dan Pusung Gendero, dan tim ketiga sudah berada di Ranupani melakukan pemdaman di Blok Batu tulis dan sekitarnya," ujarnya.

Teknik pemadaman api dilakukan seperti sebelumnya dengan cara mendekati titik api yang bisa dijangkau, kemudian mematikan dengan jetshoter, gepyok atau ranting pohon dan membuat sekat pada medan datar agar tidak meluas.

"Sedangkan pada medan tebing yang terjal dan sulit dijangkau dilakukan pemantauan arah angin karena faktor keselamatan petugas saat melakukan pemadaman tetap kami tekankan pada masing-masing orang," tutupnya. (Ant)