Jumlah Pendaki Semeru Jelang Pergantian Tahun

Jumlah Pendaki Semeru Jelang Pergantian Tahun Ilustrasi pendaki Semeru, Foto: Pixabay

Lumajang -  Kepala Resor Ranupani Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur Elham Purnomo memprediksi jumlah pendaki Gunung Semeru menjelang pergantian tahun 2018 ke tahun 2019 mencapai ratusan.

"Hari ini diprediksi ada sekitar 800 pendaki baik yang akan naik maupun akan turun di jalur pendakian Gunung Semeru karena setiap harinya tercatat 600 pendaki yang melakukan pendakian ke Gunung Semeru," katanya di Lumajang, Senin (31/12).

Menurutnya jumlah pendaki yang naik ke gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut meningkat selama liburan sekolah yang bertepatan dengan libur Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, bahkan kuota pendaki sebanyak 600 orang setiap hari sudah penuh sejak 17 Desember hingga 31 Desember 2018.

"Tidak ada kegiatan khusus selama pergantian tahun di jalur pendakian Gunung Semeru, sehingga kegiatan pendaki seperti hari-hari biasanya dan petugas juga melakukan pengarahan kepada para pendaki agar tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak ekosistem di kawasan TNBTS," tuturnya.

Berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, biasanya para pendaki merayakan pergantian malam tahun baru di sejumlah lokasi sepanjang jalur pendakian Semeru, namun biasanya tempat yang paling banyak digunakan pendaki untuk berkumpul merayakan tahun baru yakni di Ranu Kumbolo.

"Kami imbau pendaki tidak nekat naik ke puncak Semeru (Mahameru) karena pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu hanya dibatasi di Pos Kalimati saja sesuai dengan rekomendasi PVMBG demi keselamatan para pendaki seiring dengan Gunung Semeru yang masih berstatus waspada," ujarnya.

Para pendaki juga tidak diperbolehkan menyalakan api unggun dan membawa kembang api dalam merayakan tahun baru di jalur pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl karena dikhawatirkan mengganggu satwa langka yang berada di kawasan Gunung Semeru.

Ia menjelaskan para pendaki harus turun ke Pos Ranu Pani sesuai jadwal pendakian yang sudah disepakati karena jalur pendakian ke Gunung Semeru akan ditutup pada 3 Desember 2018 berdasarkan beberapa pertimbangan di antaranya cuaca buruk dan pemulihan ekosistem.

"Kami mengimbau para pendaki ikut menjaga dan memelihara ekosistem kawasan TNBTS dengan tidak membuang sampah sembarangan di sepanjang jalur pendakian, serta membawa turun kembali sampah tersebut hingga Pos Ranupani," pungkasnya.