Jelang Diumumkan, Surabaya Sabet Guangzhou Award?

Jelang Diumumkan, Surabaya Sabet Guangzhou Award? Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) pada forum The 4th Guangzhou International Award for Urban Innovation/Foto: trirismaharini instagram.

Surabaya - Kota Surabaya, Jatim masih memimpin di peringkat pertama pemungutan suara daring untuk kota favorit pada penghargaan bergengsi dunia "The 4th Guangzhou International Award for Urban Innovation" yang akan diumumkan hari ini, Jumat (07/12) .

"Surabaya masih memimpin di peringkat pertama," kata Konsul Jenderal RI Untuk Guangzhou Gustanto melalui siaran persnya, Jumat (07/12).

Hingga 7 Desember 2018, pukul 06.42 WIB, Kota Surabaya berada di peringkat pertama dengan jumlah 1.466.878 suara, disusul peringkat kedua Kota Yiwu, China 1.413.223 suara, dan peringkat ketiga Kota Santa Fe, Argentina 847.973 suara.

"Pemenang akhir akan diumumkan pada 7 Desember malam," katanya.

Menurut dia, "The 4th Guangzhou International Award for Urban Innovation" yang diadakan di Guangzhou pada 6-7 Desember 2018 merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan kepada kota-kota di dunia itu diadakan setiap dua tahun sejak 2012, dengan kriteria dan seleksi berstandar tinggi.

"Tahun ini Surabaya telah terpilih menjadi salah satu dari 15 finalis yang akan berkompetisi di tahap akhir," ujarnya.

Guangzhou Award diselenggarakan oleh United Cities and Local Governments (UCLG), World Association of the Major Metropolises (Metropolis), dan Pemerintah Kota Guangzhou.

Penghargaan Guangzhou Award menekankan pada inovasi dan pencapaian penting kota-kota di seluruh dunia serta pembangunan yang harmonis dan berkelanjutan.

Untuk Guangzhou Award 2018, panitia telah menerima 273 aplikasi dari 193 kota di 66 negara.

Dari jumlah tersebut, panitia kemudian menyeleksi dan memutuskan 15 finalis, dan membaginya ke dalam empat kategori, yaitu Accessible Cities, Cooperative Cities, Inclusive Cities, dan Resilient Cities.

Untuk Kota Surabaya dengan proyek "Public Participation in 3R Waste Management for Better Surabaya", termasuk dalam kategori Cooperative Cities.

Surabaya akan berkompetisi dengan kota-kota finalis lainnya, yaitu Sydney (Australia), Repentigny (Canada), Milan (Italy), eThekwini (South Africa), Guadalajara (Mexico), Utrecht (Netherlands), New York (USA), Yiwu (China), Santa Ana (Costa Rica), Kazan (Russia), Mezitli (Turkey), Santa Fe (Argentina), Salvador (Brazil), dan Wuhan (China).

"Selain penilaian akhir dari dewan juri, Guangzhou Award juga membuka 'voting' daring untuk kota favorit," katanya.

Adapun 15 kota finalis juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan proyek terpilih mereka dalam International Seminar on Learning from Urban Innovation di Baiyun International Convention Center, Guangzhou pada 6 Desember 2018.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani mempresentasikan langsung proyek Kota Surabaya di hadapan dewan juri dan 300 peserta seminar.

Tri Rismaharani yang saat ini menjabat sebagai Presiden UCLG dan pada September lalu telah menjadi tuan rumah pertemuan Technical Committee UCLG yang diselenggarakan di Surabaya.

"Sebelum tiba di Guangzhou, beliau singgah di Pyongyang dalam kapasitasnya sebagai Presiden UCLG dan bertemu dengan perwakilan Pemerintah Korea Utara," ucapnya.