Jatim Kewalahan Penuhi Permintaan Pisang Malaysia

Jatim Kewalahan Penuhi Permintaan Pisang Malaysia Pisang siap Jual (Pixabay).

SIDOARJO-Jawa Timur  (Jatim) kewalahan penuhi permintaan pisang Malaysia yang cukup tinggi yaitu sebesar 15 kontainer atau 300 ton per minggu.

"Kita hanya bisa memenuhi 1-2 kontainer per minggu. Kita belum mampu sediakan pisang sesuai dengan keinginan negara tujuan. Mereka butuh tingkat kematangan sekitar 80 persen," kata Adi Nurhadi, Direktur CV. Bintang Perkasa di Sidoarjo, Senin (05/08).

Ekspor pisang Kepok tersebut, kata Adi, harus didatangkan dari luar Jawa Timur.

Sementara untuk pisang Tanduk atau Agung dipasok dari Tulung Agung dan Lumajang.

"Ekspor pisang ini merupakan yang kedua kalinya dalam tahun 2019. Sebelumnya telah dilakukan pada 28 Juli 2019 sejumlah 26 ton pisang Tanduk. Permintaannya masih tinggi. Kami siap menambah volume bila ada barangnya," ujar Adi.

Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi mengatakan sebenarnya Jawa Timur merupakan salah satu sentra produksi pisang.

Untuk itu Kementan mendukung penuh ekspor pisang tersebut, terutama bagi eksportir baru.

"Kami akan bantu mereka dan petani untuk mendapatkan pisang yang sesuai permintaan pasar” terang Musyaffak.

Tingginya permintaan Malaysia tersebut karena pisang asal Jawa Timur ini digunakan untuk keperluan industri seperti bahan baku pembuatan kripik pisang. Terutama menjelang musim Haji atau Idul Adha. (kominfo)