Jatim Berpotensi Menjadi Raksasa Bangkit

Jatim Berpotensi Menjadi Raksasa Bangkit Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (Istimewa).

SURABAYA-Anugerah keindahan alam Jawa Timur bisa semakin memperkuat sektor pariwisata Jatim sehingga menjadi raksasa yang bangkit.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Pertumbuhan industri pariwisata, kata Khofifah, akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), pembangunan mengalami percepatan dan putaran ekonomi daerah akan menetes sampai ke bawah.

"Kami terus mengembangkan infrastruktur baik jalan maupun akomodasi serta berbagai konektivitas yang memungkinkan wisatawan tinggal lebih lama di sini," katanya usai seminar dan pameran SMK Pariwisata dalam rangka mendukung era millenial 4.0 di Surabaya, Rabu (26/09).

Pemprov, kata dia, terus mendorong pengembangan SMK di bidang pariwisata menyiapkan sumber daya manusia atau lulusan yang memiliki kemampuan dan keterampilan relevan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sekarang.

Menurut mantan Menteri Sosial itu tren pariwisata era 4.0 mengubah perilaku wisatawan yang cenderung lebih mandiri, personal dan mobile sehingga tidak mengandalkan agen perjalanan wisata.

"Mereka lebih menyukai melakukan interaksi dan mencari informasi tentang tempat wisata melalui digital atau aplikasi pariwisata yang menyediakan layanan pemesanan tiket transportasi, hotel sampai dengan pembelian tiket obyek wisata," jelasnya.

Khofifah menambahkan, salah satu kebijakan pemerintah di sektor pariwisata yang saat ini sedang siap dikembangkan di Provinsi Jatim adalah pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.

"Di dalamnya terdapat cluster pariwisata dan cluster digital IT. Artinya, konektivitas secara keilmuan dan jejaring semakin didekatkan," terangnya.

Pemprov Jatim juga mengembangkan kawasan Bromo Tengger Semeru sebagai proyek strategis nasional dan pengembangan kawasan Desa Wisata seperti Desa Wisata Dewi Cemara di Kediri.

Termasuk pengembangan kawasan wisata lainnya seperti Kawah Ijen yang memiliki Blue Fire dan Pulau Gili yang di Sumenep sebagai salah satu dari dua tempat di dunia yang memiliki oksigen terbaik. (Ant)