Jatah Air hingga November, BPBD Situbondo Harap Turun Hujan

Jatah Air hingga November, BPBD Situbondo Harap Turun Hujan BPBD Situbondo distribusikan air bersih/Foto: BPBD Situbondo

SITUBONDO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Jawa Timur, berharap segera turun hujan karena jatah pengiriman air bersih ke lokasi kekeringan hanya sampai dengan 10 November 2019.

"Kami (BPBD) akan mencari bantuan lain, jika ternyata warga masih membutuhkan bantuan air bersih," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Situbondo Titik Suwarni di Situbondo, Jumat (25/10).

Titik menambahkan, bila ternyata beberapa hari ke depan masih ada daerah baru memerlukan bantuan air bersih, maka sisa anggaran air bersih akan semakin berkurang.

"Kalau jatah pengiriman air bersih yang ada di BPBD hanya tinggal dua minggu, kami akan berkoordinasi dengan dinas lain yang memiliki anggaran bantuan air bersih yang belum terpakai," tuturnya.

BPBD Situbondo, telah mendistribusikan sebanyak 690.000 liter air bersih wilayah terdampak kekeringan sejak Juli hingga Oktober 2019.

"Setiap hari sekitar 5.000 hingga 10.000 liter air dikirim secara bergantian," ungkapnya mengutip Antara.

BACA JUGA:
Karhutla di Jatim Tahun Ini Terparah
Air Sungai dan Sumur Susut, Warga Kediri Bergeser ke Hutan
Karhutla, Bupati Banyuwangi Keluarkan Status Tanggap Darurat

Wilayah terdampak krisis air bersih, sambung Titik, meluas dan tersebar di 12 dusun.

Terbanyak di Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, di tiga dusun yakni Krajan, Secangan Barat dan Secangan Timur.

Pun dengan Dusun Jambaran Barat dan Jambaran Timur di Desa Plalangan, Kecamatan Sumbermalang; Dusun Juregen (Desa Selomukti) dan Dusun Trebungan Timur (Desa Trebungan) di Kecamatan Melandingan.

Selain itu, Dusun Krajan dan Dusun Sokaan Utara di Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh.

Sementara di Kecamatan Banyuputih, kekeringan melanda Dusun Sekarputih di Desa Sumberanyar, dan di Kecamatan Arjasa ada di Dusun Bendusa, Desa Jatisari.