Imbas Tsunami: Pengunjung Pantai Turun, Manajer Hotel Ngeluh

Imbas Tsunami: Pengunjung Pantai Turun, Manajer Hotel Ngeluh Pintu masuk Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur/Foto: Instagram.com

Situbondo -  Terjangan tsunami di Banten yang merenggut ratusan nyawa manusia berdampak negatif pada sektor wisata di beberapa daerah, tak terkecuali di Situbondo, Jawa Timur.

Jumlah pengunjung di Wisata Bahari Pasir Putih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada libur Natal dan Tahun Baru 2019 mengalami penurunan 30-50 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Penurunan jumlah pengunjung Wisata Bahari Pasir Putih di Kecamatan Bungatan ini dikarenakan adanya tsunami di Selat Sunda serta cuaca kurang bagus dan gelombang tinggi," kata Manajer Wisata Bahari Pasir Putih Kabupaten Situbondo, Ruaidi di Situbondo, Minggu (31/12).

Ia menyebutkan pada libur Natal dan Tahun Baru 2018 jumlah pengunjung wisata yang lokasinya di jalur Pantura Situbondo ini biasanya mencapai sekitar 600 hingga 800 orang per hari, namun pada libur akhir tahun ini menurun sekitar 350 orang atau sekitar 50 persen.

Sejak libur pekan ini yaitu 26-28 Desember 2018 rata-rata pengunjung wisata lokal maupun luar daerah setiap hari sekitar 300 orang, akan tetapi sejak 29-30 Desember mulai terlihat ada penambahan pengunjung.

"Mulai hari Sabtu kemarin dan hari ini terlihat sudah mulai ramai, namun tidak seperti tahun sebelumnya. Memang ada pengaruh pasca terjadinya tsunami di Selat Sunda karena masyarakat khawatir," ujarnya.

Sementara itu Tukimun, Manajer Perhotelan Wisata Pasir Putih Kabupaten Situbondo mengeluh karena tamu hotel di objek wisata pantai milik pemerintah daerah itu juga mengalami penurunan 30 persen dari tahun-tahun sebelumnya.

"Biasanya sebulan sebelumnya kamar hotel sudah penuh dipesan pengunjung yang akan menginap di hotel kawasan wisata pantai ini. Akan tetapi sampai dengan hari ini masih ada beberapa kamar hotel yang masih kosong," paparnya.

Ia mengatakan ada sejumlah tamu hotel yang sebelumnya sudah memesan kamar untuk liburan, dibatalkan oleh tamu hotel karena khawatir setelah terjadinya tsunami di Selat Sunda beberapa waktu lalu.