Hoaks Tsunami Buat Warga Tulungagung Tunggang-langgang

Hoaks Tsunami Buat Warga Tulungagung Tunggang-langgang Cuplikan video warga Pantai Sine di Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jatim, Jumat (19/7) malam, menjauhi pesisir usai beredarnya hoaks tsunami. (Foto: ist)

TULUNGAGUNG - Hoaks merugikan masyarakat pesisir Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim). Mereka berhamburan menjauhi pantai. Lantaran termakan isu tsunami. Di media sosial dan WhatsApp.

Peristiwa berlangsung di kawasan Pantai Sine, Kecamatan Kalidawir. Jumat (19/7) malam. Video ikan-ikan terdampar. Membuat warga kian panik.

"Kelihatannya, memang ada yang sengaja menyebar kabar hoaks. Terutama yang di video itu," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Tulungagung, Suroto, Sabtu (20/7).

"(Dalam video) dikasih tulisan jam dan tulisan Pantai Sine. Padahal, bukan di sini," lanjutnya. Video sejatinya merekam peristiwa di Pantai Canggu, Bali.

Isu tsunami tersiar bersamaan pelaksanaan Ekspedisi Desa Tanggung Bencana (Destana) Tsunami. Digelar Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB). Dari pesisir selatan Banyuwangi hingga Jawa Barat.

"Kegiatan itu, dilakukan sebagai edukasi. Kepada masyarakat di daerah rawan. Tentang kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap tsunami. Bukan berarti adanya kegiatan itu, akan segera ada tsunami," tutur dia.

Dirinya menerangkan, sosialisasi bermaksud meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan publik. Kala menghadapi tsunami.

Suroto lantas mengingatkan, tsunami tak dapat diprediksi. Kapan terjadi. Hanya bisa diketahui dari tanda-tanda yang muncul beberapa saat sebelum kejadian. Gempa besar dan surutnya air laut secara mendadak. Misalnya.

Karenanya, menukil detikcom, masyarakat diimbau tak panik. Jangan mudah percaya kabar yang beredar. Sebelum terverifikasi. Info resmi disampaikan instansi berwenang.