Heboh Telur Ayam Mengandung Limbah Plastik

Heboh Telur Ayam Mengandung Limbah Plastik Telur ayam (Pixabay).

MALANG-Para peneliti jaringan kesehatan lingkungan global The International Pollutants Elimination Network (IPEN) bersama Asosiasi Arnika dan beberapa organisasi lokal merilis laporan "Plastic Waste Poisons Indonesia's Food Chain."

Hasil riset tersebut menyatakan bahwa telur yang dikumpulkan para peneliti dari masyarakat di Tropodo,  Sidoarjo, Jawa Timur, ditemukan mengandung bahan kimia seperti dioksin, dan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS).

Bahan kimia Dioksin bisa menyebabkan berbagai penyakit pada manusia seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan endometriosis. Sementara PFOS menyebabkan kerusakan sistem reproduksi dan kekebalan tubuh.

Menanggapi hal itu, Bupati Malang M. Sanusi menjamin bahwa telur hasil produksi para peternak di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, terbebas dari kontaminasi dioksin atau bahan kimia berbahaya sisa pembakaran plastik.

Sanusi mengatakan, melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang pihaknya secara intensif terus memberikan pembinaan kepada para peternak, dan dipastikan tidak ada ayam petelur yang memakan bahan-bahan berbahaya.

"Produksi telur ayam dari Kabupaten Malang saya jamin aman dan tidak terkontaminasi dengan hal-hal negatif," kata Sanusi, di Desa Kambingan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (18/11).

Sanusi menambahkan, telur-telur yang dihasilkan ayam peternak di Kabupaten Malang jauh dari adanya limbah pembakaran sampah plastik. Pakan yang diberikan juga merupakan pakan yang dijual secara komersial, sehingga kualitasnya terjamin.

"Kabupaten Malang dijamin bagus, tidak ada pembakaran sampah yang dekat dengan daerah produsen telur," tutup Sanusi.

Untuk diketahui, dalam lingkup lebih luas, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pemasok kebutuhan telur ayam nasional. Kebutuhan nasional tercatat mencapai 1,6 juta ton per tahun, dan dari total konsumsi nasional, Jawa Timur menyuplai sebanyak 29 persen kebutuhan. (Ant)