Gugur dalam Tugas, Syachrul Tak Pernah Mengeluh

Gugur dalam Tugas, Syachrul Tak Pernah Mengeluh Almarhum Syachrul Anto, relawan Basarnas, Foto: FB Syachrul Anto

Surabaya - Sebelum terlibat dalam pencarian korban Lion Air JT 610, Syachrul Anto sempat sedih melihat banyaknya korban meninggal akibat jatuhnya pesawat Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang itu. Hal itu diungkapkan Liyan Kurniawati, istri almarhum Syachrul.

Relawan penyelam Basarnas itu selalu siap berangkat untuk misi kemanusiaan, "Suami saya itu, untuk misi kemanusiaan meski berat dan dilarang tetap berangkat," kata Liyan di rumah duka, Surabaya, Sabtu (03/11).

Syachrul di mata Liyan adalah sosok yang tidak pernah mengeluh tentang kondisi tubuhnya. Bahkan, sebelum menjadi relawan penyelam  di parairan Karawang, Syachrul sempat menunaikan Ibadah Haji dan langsung menjadi relawan gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

"Saya sempat dengar bahwa peralatannya kurang lengkap. Tapi bapak tidak pernah mengeluh kondisinya," ucapnya.

Liyan menjelaskan, suaminya memiliki sertifikat penyelam CSMAS dan telah menjadi relawan tetap sejak Basarnas sejak peristiwa jatuhnya pesawat Air Asia pada tahun 2014.

Diketahui, penyelam Syachrul Anto gugur dalam misi kemanusiaan saat bertugas mencari korban Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11).