Giliran Warga Jember Hijrah Massal 'Tersihir' Doktrin Kiamat

Giliran Warga Jember Hijrah Massal 'Tersihir' Doktrin Kiamat Ilustrasi Kiamat (Pixabay).

Jember-Selain warga Ponorogo, doktrin kiamat juga 'menyihir' sekitar 15 orang dari 8 kepala keluarga (KK) di Dusun Sumberejo, dan Desa Gunungsari, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Mereka melakukan hijrah massal ke Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Falahil Mubtadin, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.

Kades Umbulsari, Fauzi mengungkapkan, belasan warga itu diajak seorang ustaz bernama Mudasir yang juga ikut dalam Jamiyah Sholawat MUSA AS melalui kegiatan pengajian.

“Kemudian muncul desas desus akan ada kiamat di tahun 2019 . Saya bisa bicara, karena ada salah satu saudara saya ikut dalam aliran itu, saudara saya itu telah menjual tanah miliknya. Menurut mereka harta dan tanah tidak berguna lagi jika kiamat,” kata Fauzi kepada wartawan, Jumat (15/03).

Doktrin kiamat sudah dekat menyihir belasan warga tersebut hingga menjual harta benda miliknya.

Bahkan mereka mondok di ponpes tersebut, untuk mencari perlindungan dan selama kurang lebih selama 90 hari atau 3 bulan, menetap disana.

Dia menjelaskan, ustaz Mudasir yang mengajak belasan warga itu untuk ikut Jamiyah Sholawat MUSA AS, dikenal sebagai orang yang bersosok agamis kuat.

“Tapi saat saya mencari tahu tentang apa yang diajarkan aliran itu. Antara jamaah satu dengan lainnya, memiliki pemahaman berbeda. Aneh memang. Seperti alasan saudara saya tidak bekerja, dan menjual tanah karena kiamat” ungkapnya.