Gegara Google Maps, Truk Pasir Terperosok, Jembatan Jebol

Gegara Google Maps, Truk Pasir Terperosok, Jembatan Jebol Foto ilustrasi (flickr.com).

BOJONEGORO-Meski bermanfaat, aplikasi GPS, Google Maps tak jarang menggiring penggunanya muter-muter ke jalan sempit atau ke arah yang mestinya dilalui.

Kejadian ini menimpa Febriyan Fahrul Fauzi (28), sopir truk pasir asal Lumajang.

Tadinya, truk yang dikemudikaanya hendak menuju lokasi proyek migas Jambangan Tiung Biru (JTB) di Bandungrejo, Kecamatan Gayam dari Lumajang.

Namun, aplikasi GPS di genggamnya menggiring ke jalan yang bukan semestinya.

Nahas, truk dibawanya ke jembatan kecil di Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, hingga terperosok. 

Kini, jembatan yang baru saja selesai diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro jebol.

Fahrul lebih mengandalkan Google Maps ketimbang bertanya langsung ke warga yang dilewatinya. 

“Sopirnya enggak mau nanya, padahal bawa kernet, nyelonong terus meski ada warga. Enggak tahu kalau dia salah jalan hingga akhirnya lewat jembatan kelebihan muatan, ambruk,” tutur warga Ngasem melansir detik.com.

Kejadian tersebut dibenarkan Kapolsek Ngasem, AKP Dumas Baruttu. “Sopirnya belum pernah ke sini, jadi pakai aplikasi GPS, Google Maps. Lewat Dander, depan Polsek terus ke barat hendak ke proyek JTB,” kata Dumas.