Duka Selimuti Warga NU, Nyai Nihayah Wafat di Jember

Duka Selimuti Warga NU, Nyai Nihayah Wafat di Jember Almarhumah Nyai Nihayah Ahmad Shiddiq/Foto: Istimewa

Jember - Kabar duka menyelimuti warga Nahdliyin, khususnya di Kab Jember, Jawa Timur. Istri mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) almarhum KH Ahmad Shiddiq yakni Nyai Nihayah Ahmad Shiddiq wafat di Rumah Sakit  "Jember Klinik"  pada Kamis (10/1) malam.

"Innalillah wa inna ilaihi rojiun, warga NU berduka cita atas meninggalnya Bu Nyai Nihayah dan semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, amin ya robbal alamin," kata Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember Misbahus Salam di Jember, Jumat (11/01/2019).

Menurutnya, Bu Nyai Nihayah memiliki peranan sangat penting saat mendampingi suaminya KH Ahmad Shiddiq dalam perjalanan NU menuju khittahnya dan penerimaan NU terhadap Pancasila melalui Muktamar di Situbondo.

"Peranan beliau dalam memberikan motivasi dan dukungan kepada almarhum KH Ahmad Siddiq juga diakui banyak tokoh NU lainnya, sehingga Bu Nyai Nihayah juga menjadi tokoh perempuan NU yang diteladani oleh banyak tokoh nasional," ucap Misbahus Salam yang juga Ketua Baznas Jember itu.

Semasa hidupnya, lanjut dia, Pengasuh Pondok Pesantren Islam Ashtra Jember tersebut pernah menjabat sebagai Ketua Fatayat selama tiga periode dan Ketua Muslimat NU Cabang Jember selama empat periode berturut-turut karena sosok beliau yang selalu istiqomah.

"Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD Jember, sehingga Bu Nyai Nihayah memiliki peranan yang luar biasa bagi perkembangan perempuan NU dan masyarakat di Jember," terangnya.

Misbahus Salam menjelaskan rencananya jenazah Bu Nyai Nihayah akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Al Ghofilin di Jalan HOS Cokroaminoto gang panili blok 10 atau sebelah barat Masjid Al Ghofilin Jember pada Jumat ini pukul 08.00 WIB.

Dalam biografinya yang ditulis sejumlah tokoh NU, KH Ahmad Shiddiq dan Nihayah binti Kh Mujib memiliki delapan anak yakni Asni Furaidah, Moh. Robith Hasyami, Moh. Syakib Sidqi, Mohammad Hisyarm Rifqi, Ken Ismi Afrik Rozana, Nida Dusturia, Mohammad Balya Firjaun Barlaman, dan Mohammad Muslim Mahdi.