Duh, Sekolah Rusak di Jatim Bermunculan

Duh, Sekolah Rusak di Jatim Bermunculan Olah KTP SDN Gentong yang ambruk oleh Tim Labfor Polda Jatim/Foto: Antara

JOMBANG-Sekolah rusak di wilayah Jawa Timur terus bermunculan pasacaambruknya SDN Gentong, Kota Pasuruan yang nelewan 2 korban jiwa dan belasan lainnya luka-luka.

Di SDN Kepuh Kembeng I di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur misalnya, belakangan menyita perhatian publik lantaran plafon sekolah jebol, bahkan puing atap kerap jatuh menimpa guru dan siswa. 

Rusaknya atap sekolah tersebut menjadi viral di media sosial setelah seorang guru bernama Sunyono memakai helm sambil mengajar.

(Suyono, guru SDN Kepuh Gembeng mengajar memakai helm)

Suyono sengaja melakukan itu sebagai bentuk protes lantaran sekolah tersebut belum juga direhab meski sudah mengajukan program rehabilitasi berkali-kali.

Pun di Ponorogo, tepatnya SDN 3 Balong, Kecamatan Balong Ponorogo, Jawa Timur, yang juga mengalami kerusakan. 

Atap kelas 3 sekolah SDN Balong tersebut mau ambruk, dan bagian rangka kayu atap hanya disangga tiang bambu.

Sudah sebulan lalu pihak sekolah melihat tanda-tanda atap kelas tersebut mau roboh.

Khawatir roboh, pihak SDN 3 memindahkan siswa ke ruang kesenian.

"Sejak saat itu fungsi ruang dialihakan, anak-anak dipindah ke ruang kesenian. Dan seperangkat gamelan dialihkan ke ruang tersebut,” ujar Kepala SDN 3 Balong Kariminanto, Kamis (07/11).

Atap SDN 3 tersebut, menukil beritajatim, belum pernah diperbaiki semenjak tahun 1998. Sementara tembok sekolah tersebut direhab 2015 lalu.

(Atap salah satu ruang kelas SDN 3 Balong, Ponorogo disangga bambu/Foto: Screenshot)

Kepala Sekolah berharap ruang kelas itu segera diperbaiki. "Supaya anak-anak bisa belajar dengan tenang tidak dihantui atap yang sewaktu-waktu bisa roboh,” harapnya.

Sekilas, kata dia, kondisi bangunan SDN 3 Balogn terlihat bagus. "Namun ternyata kayu atapnya sudah kropos karena dimakan rayap,” tutupnya.

BACA JUGA: Jokowi Kesal soal Tender Konstruksi: Akhirnya Gedung SD Ambruk!

Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia, terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (05/11) pukul 08.30 WIB.

Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim telah meninjau SDN Gentong, dan meminta supaya pemerintah pusat hingga pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan baik untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi dikemudian hari.

"Saya melihat ini adalah suatu hal yang tidak bisa saya terima. Harusnya bisa melakukan hal yang lebih baik lagi. Nantinya, baik pusat maupun daerah. Semua harus kerjasama gotong royong dan memastikan hal ini tidak terjadi lagi," katanya.