Demo, BEM Unair Tolak Kenaikan Uang Kuliah

Demo, BEM Unair Tolak Kenaikan Uang Kuliah Ilustrasi (Pixabay).

Surabaya-Puluhan mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya menggelar aksi demo, Rabu (24/04) siang, di gedung rektorat kampus setempat.

Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) itu menolak kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) 2019/2020 untuk mahasiswa baru angkatan 2019.

Ketua BEM Unair 2019, Agung Tri Putra mengatakan mahasiswa mempermasalahkan peningkatan nominal UKT bagi calon mahasiswa baru (camaba) Universitas Airlangga di jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang bisa diakses di website resmi http://ppmb.unair.ac.id/.

Dia mengungkapkan, dari tampilan tabel yang ada di website terlihat sejumlah perbedaan penentuan golongan dan besaran UKT golongan pertama pada tahun lalu hanya sebesar Rp500 ribu tapi saat ini sebesar Rp Rp2,4 juta.

"Ada kenaikan 40 sampai 100 persen, kami sudah mengkaji berbagai analisis dan sebenarnya tidak dibutuhkan kenaikan UKT. Kami meminta transparansi sistem penggolongan UKT," ujarnya.

Agung mengatakan, kajian yang dilakukan pihaknya berdasarkan data yang terpampang secara umum. Sehingga pihaknya meminta adanya transparansi mekanisme kenaikan UKT dan transparansi pembagian golongan UKT.

"Ada teman fakultas yang mengajukan advokasi. Yang komplain rata-rata UKT 4, mereka mempertanyakan kok bisa UKT 4 dan mereka minta konfirmasi transparansi. Makanya kami ingin tahu penjelasan rektorat terkait besaran UKT ini agar kami bisa menjelaskan ke orang tua yang kami advokasi," kata dia.

Dengan penjelasan pihak rektorat, menurutnya BEM akan mampu menjelaskan pada orang tua yang meminta advokasi. Apalagi ternyata UKT dengan nominal rendah seperti tahun lalu masih ada. Hanya saja tidak dipublikasikan dalam "website" secara resmi.

"Kami menolak kenaikan untuk adik-adik kami, atas nama mahasiswa kami mengayomi calon adik-adik kami. Jadi mereka bisa belajar tanpa memikirkan tanggungan biaya," pungkasnya.