Demam Berdarah Renggut 6 Nyawa Warga Ngawi

Demam Berdarah Renggut 6 Nyawa Warga Ngawi Nyamuk Aedes aegypti (Pixabay).

NGAWI-Sebanyak enam warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, meninggal dunia karena terjangkit demam berdarah dengue (DBD) selama bulan Januari hingga Mei di tahun 2019.

"Kasus ini menjadi atensi. Apa ada yang salah dengan pelayanannya? Ini masih kami telusuri," kata Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Ngawi, Endah Pratiwi, di Ngawi, Rabu (12/06). 

Endah mengatakan, enam korban tersebut seluruhnya meninggal di rumah sakit.

Rinciannya, tiga meninggal pada bulan Januari dan masing-masing satu pada Maret, April, dan Mei.

Pihaknya tidak menampik jika ada faktor kelalaian masyarakat berupa minimnya kepedulian menjaga kebersihan lingkungan, terlebih dalam hal melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Sebab hal itu berbanding lurus dengan jumlah kasus demam berdarah yang membeludak di Ngawi dalam lima bulan terakhir, yakni mencapai 1.000 kasus lebih.

Berdasarkan data, bulan Januari dilaporkan sebanyak 483 kasus demam berdarah, bulan Februari sebanyak 252 kasus, Maret sebanyak 189 kasus, dan April sebanyak 80 kasus, sedangkan Mei masih dalam proses pendataan.

Menurutnya, cara paling efektif untuk memberantas demam berdarah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Dia meminta masyarakat lebih peduli terhadap lingkungannya masing-masing.

"Saya yakin tidak akan ada demam berdarah jika pemberantasan sarang nyamuk benar-benar dilakukan. Tidak hanya sekali dua kali saja, harus serentak dan berkala," kata dia.

"Kalau fogging itu cuma untuk membasmi nyamuk dewasa, tidak ke jentik-jentiknya. Untuk memutus siklus pertumbuhan jentik menjadi nyamuk pembawa virus dengue, harus dengan PSN," tutupnya. (Ant)