Budaya Jatim Bakal Diperkenalkan ke Eropa

Budaya Jatim Bakal Diperkenalkan ke Eropa Reog Ponorogo, Jawa Timur (Foto: Ist)

Surabaya-Gubernur Jawa Timur Khofifah menyambut baik Dubes RI utuk Kroasia, Sjahroedin Zainal Pagaralam, untuk mengenalkan budaya Jatim di wilayah Eropa.

"Saya dengan Pak Sjahroedin ini sudah kenal lama. Jadi pertemuan kali ini selain menyambung silaturahmi juga membahas potensi kerjasama," ujar gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (4/3).

Khofifah selanjutnya menugaskan beberapa pejabat eselon 2 Pemprov Jatim untuk menindaklanjuti kerjasama. Di antaranya, Asisten 2 Bidang Perekonomian dan  Pembangunan Wahid Wahyudi, Kadis Perindag Drajat Irawan, dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Sinarto. 

Sementara Sjahroedin saat menemui Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan kedatangan saya ke Jawa Timur ini pertama untuk memberikan selamat pada Khofifah yang baru dilantik sebagai Gubernur. 

"Kedua kami ingin adanya kerjasama untuk pengenalan budaya Jawa Timur ke wilayah Eropa," ungkapnya.

Dalam kerjasama bidang kebudayaan itu, pihaknya ingin mengangkat budaya Jatim khususnya di Eropa Timur dan Eropa Tengah.

"Selama ini Eropa Timur dan Tengah ini kan sangat tertutup (dengan budaya asing, red). Mereka biasa kacamatanya ke Eropa Barat. Sekarang kami coba kenalkan ke sana," ujarnya.

Pengenalan budaya itu, lanjut dia, bisa berupa tari-tarian ataupun hasil karya dari Jawa Timur. "Indonesia ini kan banyak ada budayanya. Salah satunya Jawa Timur yang kita kerjasamakan terlebih dahulu," tuturnya.

Menurutnya, banyak tari-tarian dan kerajinan batik yang bisa dipamerkan dan dipasarkan di Eropa Timur.

"Batik saja di Jatim banyak macamnya. Ada batik Madura dan banyak lagi. Untuk budaya juga Reyog Ponorogo bisa kita bawa kesana," ungkapnya.

Pertunjukan dan pemeran, lanjut dia, dapat dilakukan secara periodik atau berkala. Dengan begitu, ia berharap ke depannya kerjasama bisa dikembangkan lebih lanjut, seperti dari sektor pendidikan.

"Bisa juga kerjasama pendidikan. Di sana (Kroasia) sudah ada kerjasama dengan Universitas Malang. Sudah berjalan baik. Itu bisa dikembangkan dengan kampus yang lainnya," pungkasnya.