BPS: Inflasi Kota Malang Terendah di Jatim

BPS: Inflasi Kota Malang Terendah di Jatim Foto Ilustrasi (Pixabay).

MALANG-Kota Malang, Jawa Timur, mengalami inflasi sebesar 0,01 persen pada Novemver 2019, dan merupakan yang terendah di wilayah Jawa Timur.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Sunaryo mengatakan bahwa inflasi kota terbesar kedua di Jawa Timur tersebut disebabkan adanya kenaikan pada tujuh kelompok pengeluaran utama, sementara dua kelompok lainnya mengalami penurunan.

"Inflasi terjadi pada tujuh kelompok pengeluaran, sementara dua lainnya mengalami penurunan. Inflasi Kota Malang merupakan yang terendah di Jawa Timur," kata Sunaryo, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (02/12).

Kenaikan tertinggi, jelas Sunaryo, terjadi pada pada kelompok pengeluaran bahan makanan yang tercatat sebesar 0,19 persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,19 persen.

Kemudian, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga juga mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen, kelompok kesehatan 0,08 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,08 persen.

Sedangkan dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga pada November 2019 adalah, kelompok sandang sebesar 0,45 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencapai 0,90 persen.

"Dua kelompok pengeluaran tersebut, menghambat inflasi, sehingga Kota Malang mencatat inflasi terendah pada November 2019," tutupnya.

Untuk diketahui, inflasi tertinggi di Provinsi Jawa Timur terjadi di Sumenep, mencapai, 0,41 persen, diikuti, Kediri sebesar 0,38 persen, Probolinggo 0,31 persen, Surabaya dan Jember 0,28 persen, banyuwangi 0,22 persen, dan Madiun 0,16 persen.

Hingga November 2019, inflasi kalender Kota Malang tercatat sebesar 1,43 persen, lebih rendah dari inflasi kalender Provinsi Jawa Timur yang sebesar 1,59 persen.

Sementara tingkat inflasi Year on Year (YoY) sebesar 2,09 persen, juga lebih rendah dari Jawa Timur yang sebesar 2,20 persen. (Ant)