Biang Kerok Kelangkaan Solar di Jatim

Biang Kerok Kelangkaan Solar di Jatim Foto Ilustasi (flickr.com).

SURABAYA-Kelangkaan solar di beberapa SPBU Jawa Timur (Jatim) belakangan ini dipicu oleh panic buying, dipicu kekhawatiran masyarakat sehingga memborong solar melebihi biasanya.

"Berasal dari informasi di tengah masyarakat. Ini akan terbatas, maka untuk mengamankan diri beli dalam jumlah banyak," ujar Werry Prayogi, General Manager (GM) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus kepada wartawan, di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (18/11)

Senada disampaikan Kepala Dinas ESDM Jatim Setiajit bahwa kelangkaan karena panic buying seiring santernya info pengurangan premium dan solar bersubsidi di tengah masyarakat.

Kekhawatiran masyakarat terus menjadi siring beredarnya informasi surat edaran BPH Migas tentang pengendalian kuota solar bersubdisi. Padahal, sambung dia, tidak ada pembatasan solar bersubsidi.

"BPH Migas hanya mengeluarkan edaran Pertamina harus mengarahkan betul ke siapa yang berhak menerima subsidi," jelasnya.

Namun, jelas dia, pasokan solar di Jatim sudah kembali normal.

"Hari ini Insya Allah sudah normal," ujar Setiajit.

Sebelumnya, Sejumlah sopir yang tergabung dalam Pasopati (Serikat Pekerja Angkutan Sopir Trailer Indonesia) mendatangi gedung DPRD Jatim, Jumat (15/11).

Mereka mengadukan nasibnya terkait kelangkaan BMM jenis solar di sejumlah wilayah Jatim belakangan ini.

"Gara-gara kelangkaan BBM jenis solar kami mengalami kerugian besar. Kami yang rata-rata mengirim pasokan sayur dan buah-buahan dengan jenis kendaraan trailer terganggu akan kelangkaan tersebut. Dan perlu diingat yang kami angkut adalah barang untuk eksport import yang tentunya berpengaruh pada perekonomian di Jatim,” kata Sekjen Pasopati, Bambang Suwono di ruang FPDIP DPRD Jatim.

BACA JUGA: Solar di Jatim Langka, DPRD Sebut Akan Lapor Jokowi