Banjir di Madiun, Jalur Ngawi-Caruban Ditutup untuk Truk

Banjir di Madiun,  Jalur Ngawi-Caruban Ditutup untuk Truk Truk terjebak banjir di jalur Madiun-Caruban, Desa Purworejo, Foto: Solopos.com.

Madiun-Polisi menutup Jalan Raya Ngawi-Caruban tepatnya di Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng sementara waktu untuk truk-truk besar akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut, Rabu (06/03). 

Namun, petugas mengizinkan kendaraan roda empat kecil dan roda dua untuk melewati jalur utama Ngawi-Caruban tersebut.

"Truk-truk besar kita alihkan ke jalur lain dan jalan tol. Kendaraan kecil masih boleh lewat," kata Kapolsek Pilangkenceng, AKP Sumantri. 

Banjir bandang yang menerjang wilayah Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur tersebut menimbulkan kemacetan hingga memaksa pengendara harus berhenti.

Saat ini sejumlah titik di jalan tersebut masih tergenang. Tampak kesibukan warga menyelamatkan ternak mereka yang diikat di pinggir jalan tersebut.

Diketahui, sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun dilanda banjir akibat luapan anak sungai Bengawan Madiun setelah hujan deras mengguyur selama berjam-jam di kawasan tersebut pada Selasa (5/3) sore hingga Rabu (06/03) dini hari.

Wilayah yang dilanda banjir tersebut di antaranya beberapa desa di Kecamatan Saradan, Gemarang, Pilangkenceng, Madiun, dan sejumlah titik lokasi di Caruban.

Air menggenangi ruas-ruas jalan dan pemukiman penduduk di sejumlah titik di kecamatan tersebut.

Banjir terparah terjadi di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan. Bahkan di sejumlah titik, air masuk ke rumah warga dengan ketinggian air berkisar antara satu hingga tiga meter.

Bahkan, banjir juga mengganggu arus lalu lintas di jalur utama Madiun-Surabaya tepatnya di titik Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan. Ketinggian air yang menggenang di titik tersebut berkisar antara 30 Cm hingga 60 Cm, namun dilaporkan mulai surut.

Petugas Polres Madiun mengimbau agar pengguna jalan lebih berhati-hati saat melintas di Jalan Raya Madiun-Surabaya.