Air Sungai dan Sumur Susut, Warga Kediri Bergeser ke Hutan

Air Sungai dan Sumur Susut, Warga Kediri Bergeser ke Hutan Warga terdampak kekeringan/Foto Ilustrasi (Flickr.com).

KEDIRI-Kemarau ekstrem 2019 memaksa ratusan kepala keluarga di Desa Kalipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berburu air ke hutan seiring susutnya air sungai dan sumur sekitar mereka.

Meski berburu air bersih ke hutan dengan jarak tempuh sekitar tiga jam, air yang didapat sedikit hanya dua kaleng.

"Kalau air sumur dalam sehari biasanya hanya mengeluarkan air satu ember kecil. Kami harus mencari air bersih ke hutan, itu pun dengan jalan kaki," tutur Zayni, warga Desa Kalipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri.

Sementara untuk untuk keperluan mandi dan mencuci baju warga menggunakan air sungai meski tidak terlalu jernih.

Di Desa Kalipang sendiri setidaknya terdapat dua dusun yang kesulitan air bersih, yakni Dusun Kalipang dan Dusun Kalinanas. Krisis air itu terjadi karena kemarau panjang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri telah mengirimkan air bersih untuk warga di Desa Kalipang, Kecamatan Grogol tersebut.

"Kami mengirimkan 20 ribu air bersih untuk memenuhi kebutuhan air warga. Kalau di Desa Kalipang ini krisis air karena kemarau panjang," ujar Komandan Unit Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Kediri, Windoko.

Di Desa Kalipang, sambung Windoko, ada sekitar 330 kepala keluarga (KK) yang mengalami kesulitan air bersih. BPBD mendistribusikan sekitar 20 ribu liter air bersih untuk kebutuhan warga.

Selain melakukan pengiriman air bersih, BPBD Kabupaten Kediri rencananya juga akan mengirimkan tandon air, mengingat jumlah tandon dengan kebutuhan warga masih belum mencukupi. Tandon rencananya akan dikirimkan ke sejumlah titik yang belum ada tandon air, guna memudahkan distribusi bantuan air bersih.

Windoko berharap ke depannya akan ada penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat agar tidak kesulitan air bersih saat kemarau panjang terjadi. (Ant)