Air Sungai Biang Kerok Hepatitis A di Pacitan?

Air Sungai Biang Kerok Hepatitis A di Pacitan? Foto Ilustrasi (Flickr.com).

PACITAN-Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dr Eko Budiono menduga kuat virus Hepatitis A berasal dari air resapan kolam di Sungai Kalingoro yang selama ini dikonsumsi warga di sekitar wilayah Sudimoro, Pacitan, Jawa Timur.

Sebenarnya, sambung dia, tidak serta merta menyatakan virus Hepatitis A positif ada pada air Sungai Kalingoro yang selama ini diambil warga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, MCK dan keperluan industri rumah tangga lainnya itu.

"Co-infeksi-nya sih begitu. Jadi kalau airnya itu mengandung bakteri E-coli, maka kemungkinan didekati Hepatitis virus A itu memang ada," jelas dr Kepala Dinas Kesehatan Pacitan Dr Eko Budiono dalam wawancara melalui saluran telepon, Selasa (09/07).

Pernyataan disampaikan dr Eko setelah sebelumnya mendapat laporan hasil uji laboratorium atas sampel air resapan Sungai Kalingoro di Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro yang selama ini menjadi sumber air baku warga di 10 desa setempat yang mengalami dampak kekeringan.

Hasil pemeriksaan sebelum dilakukan klorinasi, kata dr Eko, indeks bakteriologisnya E-coli yang didapat mencapai 2.400/100 mililiter.

Jumlah itu jauh melampaui nilai ambang batas yang ditoleransikan secara kesehatan sanitasi lingkungan, yakni 50/100 ml.

"Tapi setelah kami lakukan klorinasi ya Alhamdulillah, bakterinya bisa turun. Kemarin kami cek lagi indeks bakteriologisnya tinggal sekitar 48/100 mililiter. Di bawah 50/100 mililiter lah," katanya, Kamis (04/07).

Air sungai yang diresapkan secara sederhana pada struktur batu pasir di tengah Sungai Kalingoro yang mulai mengering itu hingga kini masih tetap digunakan warga.

Pantauan lapangan, truk-truk pengangkut tangki air silih berganti mengambil air resapan itu untuk diangkut ke warga ribuan keluarga di desa-desa Kecamatan Sudimoro yang mengalami kekeringan.

Air dari kolam resapan Sungai Kalingoro itu bahkan disebut digunakan oleh hampir 80 persen warga Kecamatan Sudimoro yang tersebar di 10 desa sejak tiga bulan lalu hingga sekarang. (Ant)