Abaikan Jeritan Petani Tembakau, Bupati Pamekasan Layani Siapa?

Abaikan Jeritan Petani Tembakau, Bupati Pamekasan Layani Siapa? Bupati Pamekasan, Badrut Tamam bersama Anggota DPRD Pamekasan Ali Masykur (kanan) setelah pelantikan 45 Anggota DPRD Pamekasan di Mandepa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Rabu (21/08).

PAMEKASAN-Anggota DPRD Kabaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur,  Ali Masykur menyoroti rendahnya harga tembakau di daerah berjulukan Kota Gerbang Salam itu.

Pasalnya, harga tembakau saat ini dinilainya cukup memukul para petani yakni berada dikisaran Rp30 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram. 

"Saya melihat Bupati dan Wakil Bupati belum duduk bersama dengan petani tembakau. Kemudian pihak pabrikan tembakau, baik Sampoerna, Djarum dan semacamnya.  Mereka ini belum duduk bersama, dan petani masih merasa dirugikan dengan harga Rp30 ribu kisaran hingga Rp45 ribu ini," jelasnya dihubungi Jatimpos.id dari Jakarta, Sabtu (24/08).

Seharusnya, sambung politisi PPP ini, Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan memanggil pihak gudang tembakau bicarakan harga.

"Tembakau bagi petani Pamekasan merupakan penghasilan vital alias sangat-sangat dinanti," ujarnya.

Di Kabupaten Pamekasan, jelas  Ali Masykur, 75 persen lebih penduduknya berprofesi sebagai petani.

Sebagian besar dari mereka tidak memiliki cadangan ekonomi lain dengan mengandalkan hasil pertanian. 

"Ketika kebijakan pemerintah daerah tidak berpihak pada petani, pertanyaannya adalah bekerja untuk siapakah Bupati Pamekasan kalau jeritan petani ini diabaikan? Siapa yang dia layani?" tanya Masykur.

Mirisnya, kata dia, harga tembakau petani Patani Pamekasan jauh dibanding Temanggung, Jawa Tengah.

"Bayangkan tahun 2017 harga tembakau di Temanggung 75 ribu. Itu harga paling rendah. Sedangkan kualitas paling tinggi Rp150 ribu. Itu tahun 2017 lalu, sekarang sudah 2019," ungkapnya.

Menurutnya, kualitas tembakau Madura lebih bagus daripada tembakau Temanggung.

"Saya tau dan melihat kualitas tembakau Temanggung seperti apa. Masih lebih bagus tembakau Madura pegunungan atau tegal, seperti di Pamekasan utara. Ada apa dengan pihak pabrikan? Ada apa dengan pengusaha tembakau? Inilah pertanyaan-pertanya yang muncul belakangan ini," ungkapnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, harga tembakau di beberapa daerah sudah lebih dari Rp100 ribu per kilo.

"Kadar air tembakau di sini lebih rendah dan tentu kualitasnya lebih baik. Djisamsoe (merk rokok red.) terang2an menyebut Tembakau Madura. Sayang harganya tetap segitu," bebernya.

"Inilah saatnya seorang pemimpin hadir mengabdi dan melayani rakyatnya, bukan kepada borjuis kapitalis," tutupnya.