Sebanyak 179 kamar di Asrama Haji Surabaya Ditempati Pasien COVID-19

Sebanyak 179 kamar di Asrama Haji Surabaya Ditempati Pasien COVID-19 Ruang isolasi untuk warga terpapar COVID-19 di Asrama Haji Surabaya (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

SURABAYA-Sekitar 179 dari 354 kamar yang ada di Hotel Asrama Haji Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ini sudah ditempati oleh warga terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Irvan Widyanto, di Surabaya, Selasa, mengatakan sesuai arahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mereka harus dibuat senyaman dan sesejahtera mungkin berada di Asrama Haji.

"Sehingga kami mengistilahkan bukan Asrama Haji, melainkan Hotel Asrama Haji. Jadi, itu berfungsi seperti hotel," kata Irvan.

Menurut dia, berbagai perlengkapan mereka semuanya sebisa mungkin dicukupi seperti sabun mandi, sabun cuci, shampo, sisir, masker, cairan pembersih tangan dan barang-barang kebutuhan lainnya, termasuk bak, embernya, dan sapunya.

"Harapannya mereka bisa bersih-bersih sendiri dan mencuci sendiri di dalam kamar," katanya.

Selain itu, lanjut dia, jika mereka membutuhkan membuat susu, juga telah disiapkan air panas.
Sedangkan untuk anak-anak sudah dibelikan mainan oleh Wali Kota Surabaya supaya mereka ada hiburannya. Begitu juga dengan buku-buku bacaan juga telah tersedia di situ.

Bahkan, Dinkes Surabaya juga telah membuat jadwal untuk mereka, mulai dari senam gembira, berjemur hingga pemeriksaan dokter.

Irvan juga memastikan bahwa di tempat tersebut juga telah dilengkapi semacam pos yang dilengkapi resepsionis. Bahkan, di tempat tersebut juga ada hotline yang bisa dihubungi oleh para tamu Hotel Asrama Haji.

"Jadi, kalau mereka butuh apa-apa bisa melalui hotline itu, sehingga sebisa mungkin kita penuhi, apapun itu, dan selama ini sudah berjalan seperti itu," ujarnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan warga yang menempati Hotel Asrama Haji itu lebih senang dibanding saat berada di rumah sakit. Sebab, suasananya sangat berbeda dengan yang ada di rumah sakit.

"Bahkan, kalau pagi saya minta untuk senam gembira. Kalau gembira kan meningkatkan imun, kalau imunnya naik kan mereka bisa lebih baik. Pagi senam, setelah itu berjemur dan kemudian diperiksa oleh teman-teman dokter," ujarnya. (Ant)