Ribuan Keluarga di Gempol Pasuruan Menjadi Korban Banjir

Ribuan Keluarga di Gempol Pasuruan Menjadi Korban Banjir Banjir di Gempol, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. (FOTO ANTARA/HO-BPBD Pasuruan/IS)

PASURUAN-Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menyebutkan sebanyak 2.365 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menyusul tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah setempat pada Kamis (23/01) dini hari.

Tectona mengatakan ketinggian banjir yang terjadi antara 10 centimeter sampai dengan 50 centimeter.

"Adapun jumlah KK yang rumahnya tergenang di Dusun Tanjung sebanyak 773 KK, Dusun Gempol Joyo 450 KK, Wonoayu 785 KK, Gempol 295 KK dan Patuk 62 KK," katanya di Pasuruan, Kamis (23/01).

Ia mengungkapkan, banjir di wilayah tersebut diakibatkan curah hujan tinggi di kawasan Prigen, sehingga wilayah bawah tidak mampu menampung luapan air dari atas.

"Upaya BPBD yaitu melakukan koordinasi dengan relawan Forkopimda Gempol untuk melakukan evakuasi warga dalam keadaan darurat. Namun demikian, sampai dengan saat ini masih belum ada permintaan evakuasi dari warga," katanya.

Tectona mengaku pihaknya juga menyiagakan dua unit perahu karet dari Kabupaten dan juga dari BPBD untuk membantu proses evakuasi warga.

"Dapur umum sudah kami dirikan di Balai Desa Gempol dan rumah kepala desa setempat," katanya.

BPBD hingga saat ini, kata Tectona, masih belum tahu sampai kapan darurat bencana ini masih berlangsung karena air masih menggenangi sejumlah permukiman warga.

Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan PU Sumber Daya Air Kabupaten Pasuruan karena mendapatkan informasi tanggul jebol di Kedungringin, Beji.

"Penyebab banjir curah hujan tinggi, tidak mampu ditampung sungai dan meluber ke rumah warga," katanya.

Ia juga menambahkan, ada 9 kecamatan di Pasuruan yang perlu diwaspadai bencana alam selama musim hujan di antaranya Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Grati, Winongan, Gondang Wetan dan juga Sukorejo.

"Kepada warga yang tinggal di sekitar aliran sungai harap mewaspadai bencana banjir," imbuhnya. (Ant)