Seribu Pelajar SD-SMP Belajar Membatik

Seribu Pelajar SD-SMP Belajar Membatik Ilustrasi pelajar membatik, Foto: Pixabay

Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi antuasisme SD dan SMP di Banyuwangi belajar membatik dalam rangkaian Festival Canting Sewu di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (16/11).

Sebanyak 1.000 pelajar itu bersama-sama mencanting lilin (malam) ke atas kain hingga membentuk rangkaian motif yang indah yang digelar di lapangan Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut Bupati Anas apresiasi ini layak diberikan karena mereka telah menjadi bagian dari upaya melestarikan warisan kekayaan leluhur bangsa Indonesia.

"Mereka terlihat asyik dan gembira, tangan mereka juga sudah terlihat terbiasa mencanting. Ini menunjukkan mereka sudah terbiasa dengan aktivitas mencanting," kata Anas melalui keterangan tertulis tertulis Pemkab Banyuwangi, Sabtu (17/11).

Tangan-tangan mungil terlihat lihai saat menorehkan cairan malam/ lilin mengikuti pola motif lokal batik Banyuwangi yang tergambar dalam kain.

Sambil sesekali bercanda dengan teman satu wajan lilin, mereka terlihat tekun saat melakukan ripitasi gerakan mencanting dengan mengambil canting, meniupnya, hingga mengusapkan canting berisi lilin cair mengikuti motif.

Anas menambahkan, Desa Tampo merupakan salah satu sentra batik yang sekitar 150 pekerja batik yang tertampung di enam UMKM batik.

Selain itu, SD dan SMP yang berada di sekitar Desa Tampo juga telah memasukan batik dalam kurikulumnya, bagian dari pelajaran seni, budaya, dan ketrampilan (SBK). 

Desa Tampo, kata Anas, telah menjalankan apa yang Presiden Jokowi instruksikan agar sekolah memfasilitasi lahirnya generasi kreatif sesuai potensinya.

"Saya merasa optimistis dengan perkembangan batik setelah melihat antusiasme dari pelajar tentang batik. Kami akan membantu mendatangkan ahli batik untuk meningkatkan kualitas pembatik muda ini. Selain itu, mereka yang terbaik, akan kami masukkan ke SMK batik yang shdah ada di Banyuwangi untuk bisa menjadi entrepreneur batik," pungkasnya.