Pendapatan Rendah Picu Penyakit Jantung

Pendapatan Rendah Picu Penyakit Jantung Penderita penyakit jantung/Foto: Pixabay

Jakarta - Pendapatan rendah memiliki efek buruk berupa penyakit jantung dan kematian. Bahkan pada orang-orang yang usianya masih muda, demikian temuan para peneliti di jurnal "circulation" dilansir Time, (07/01/2019).

Mereka yang mengalami lebih dari dua kali penurunan pendapatan selama periode penelitian memiliki risiko 2,5 kali lebih besar mengalami penyakit jantung dan hampir dua kali lipat risiko kematian dibandingkan dengan orang yang pendapatannya lebih stabil.

Berdasarkan riset dengan mengumpulkan data dari 4.000 orang selama 15 tahun, saat mereka berusia 23 tahun hingga 35 tahun. Mereka kemudian ditanya berapa gaji yang diperoleh saat studi dimulai dan empat kali setelahnya. Selain itu, catatan medis jantung mereka pun dianalisa.

Selama periode studi, para peneliti menemukan dua orang yang mengalami pendapatan yang berubah-ubah yang sebagian besar terdiri dari penurunan pendapatan memiliki risiko lebih dari dua kali lipat mengalami masalah jantung, dan hampir dua kali lipat risiko kematian dini, dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendapatan lebih stabil.

Sebagian besar ketidakstabilan pendapatan dihasilkan dari periode pengangguran atau penurunan gaji setelah ganti pekerjaan.

Para peneliti juga berfokus pada orang-orang yang pendapatannya berkurang 25 persen atau lebih dikaitkan dengan risiko peristiwa jantung seperti serangan jantung, stroke dan gagal jantung, serta kematian dini yang lebih besar.

Ukuran efeknya ternyata mengejutkan para ilmuwan. "Kami berasumsi bahwa penurunan pendapatan atau perubahan gaji yang mungkin sering tidak baik untuk kesehatan, mengingat ini dianggap sebagai peristiwa yang membuat stres. Tetapi kami terkejut dengan besarnya efek yang kami lihat, karena kami melihat populasi yang relatif muda," kata Tali Elfassy, asisten profesor epidemiologi di departemen ilmu kesehatan masyarakat di University of Miami, dan salah satu rekan studi tersebut.

Meski penelitian ini tidak dirancang untuk mengeksplorasi apa yang mendorong hubungan antara perubahan pendapatan dan peristiwa jantung, penelitian sebelumnya membangun hubungan yang kuat antara stres yang dapat dipicu oleh perubahan pendapatan dan efek buruk pada jantung.