Pemicu Stres pada Hewan Kurban

Pemicu Stres pada Hewan Kurban Sapi kurban (flickr.com).

SURABAYA-Menurunnya kualitas daging hewan kurban dipengaruhi sejumlah faktor seperti transportasi, penyakit hingga pakan sehingga menjadi stres.

"Beberapa faktor itu adalah stres akibat transportasi, fisik, temperatur kelembaban, penyakit, dan pakan," kata Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Jawa Timur 1, Prof Suwarno di Surabaya, Senin (22/07).

Dari sisi transportasi misalnya, hewan kurban menjadi stres lantaran penjual yang mengirimkan hewan tanpa memperhatikan kenyamanan hewan selama perjalanan.

Selain itu, lanjut Suwarno, jenis makanan yang tidak semestinya diberikan turut menjadi salah satu penyebab hewan menjadi stres.

"Kurangnya pengetahuan mengenai cara pengiriman hewan yang baik dan pemberian pakan yang tidak sesuai, itu bisa menjadi penyebab utama stres pada hewan," jelasnya.

Mengenai temperatur dan kelembaban ideal untuk menghindari stres pada hewan, Suwarno menyebut, suhu terlalu panas akan menyebabkan hewan menjadi hiperthermia.

Sementara, suhu yang terlampau rendah dapat menyebabkan hipothermia pada hewan. Keduanya, lanjut Suwarno, juga bisa membuat hewan menjadi stres.

"Suhu yang disarankan pada saat persiapan sebelum penyembelihan antara 22-29 derajat celcius," ujar Suwarno.

Dia menambahkan, tingkat stres pada hewan sebelum penyembelihan dapat dilihat dari warna daging setelah melui proses pemotongan.

Semakin hitam warna daging, menandakan hewan kurban dalam keadaan stres pada saat sebelum penyembelihan.

Selain tingkat stres, nilai pH juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan untuk menjaga kualitas daging agar tetap baik. Salah satu himbauan dari Suwarno adalah dengan tidak membiarkan daging terpapar udara terlalu lama.

"Salah satu cara menjaga pH daging tetap baik pada pH 7,0 -7,2 dengan meletakkan daging di tempat tertutup dengan sirkasi udara secukupnya," ucapnya. (Ant)