Dokter: Jarang Orang Meninggal Karena Diabetes

Dokter: Jarang Orang Meninggal Karena Diabetes Ilustrasi/Foto: Pixabay.

Jatimpos.id - Dokter spesialis penyakit dalam Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo menyebut jarang orang meninggal karena penyakit diabetes.

Selama ini diabetes dianggap sebagai salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Tapi faktanya, penderita diabetes meninggal bukan karena diabetesnya melainkan penyakit komplikasi yang dipicu kadar gula darah berlebih dalam tubuh.

Menurutnya diabetes itu induk dari segala penyakit. Dari sini, seseorang bisa menderita penyakit lain seperti serangan jantung dan stroke yang berujung pada kematian.

"Orang jarang meninggal karena diabetes, tapi orang meninggal karena komplikasi. Kalau pembuluh darah tersumbat bisa stroke. Kalau tersumbat di jantung, bisa serangan jantung," ujar Sidartawan dalam peluncuran Elvansense di Jakarta belum lama ini.

Sidartawan menjelaskan jika tingkat gula darah seseorang harus dalam posisi normal. Tapi menurutnya, gula darah yang tinggi lebih baik dibanding yang rendah.

"Stroke itu akibat dari gula darah yang terlalu rendah, dia bisa drop. Kalau orang sakit gula, mudah sekali kena paru-paru, muntah darah, itu semua akibat komplikasi," jelas Sidartawan.

"Orang jarang meninggal karena gula. Kalau  terlalu rendah harus dipantau. Kita lebih senang gula darah tinggi daripada rendah. Kalau gula darah tinggi masih bisa jalan-jalan, kalau rendah dia pasti langsung off. Makanya dokter lebih takut yang rendah daripada tinggi. Tapi tidak boleh juga turun-naik, turun-naik," lanjutnya.

Sidartawan juga mengingatkan, pengobatan gula darah atau diabetes harus terus dilakukan meski penderita merasa jika gula darahnya normal.

"Sekali gula tetap gula. Diabetes bukan kayak sakit kepala yang sekali minum obat langsung sembuh. Dia akan terus minum obat sampai akhir hayat. Penderita penyakit gula juga tidak bisa tuker-tukeran obat dengan pasien lain karena setiap orang berbeda dan target normalnya juga berbeda," pungkasnya.