A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_rand(): Second argument has to be between 1 and the number of elements in the array

Filename: redis/Mgetredistag.php

Line Number: 83

Backtrace:

File: /mainData/website/apps/models/redis/Mgetredistag.php
Line: 83
Function: array_rand

File: /mainData/website/apps/controllers/Subcanal.php
Line: 184
Function: getTagRandom

File: /mainData/website/public/index.php
Line: 336
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: redis/Mgetredistag.php

Line Number: 84

Backtrace:

File: /mainData/website/apps/models/redis/Mgetredistag.php
Line: 84
Function: _error_handler

File: /mainData/website/apps/controllers/Subcanal.php
Line: 184
Function: getTagRandom

File: /mainData/website/public/index.php
Line: 336
Function: require_once

Pemkab Bandung Barat Minta BNPB Perpanjang Pemboman Air di TPA Sarimukti

Pemkab Bandung Barat Minta BNPB Perpanjang Pemboman Air di TPA Sarimukti

Pemkab Bandung Barat Minta BNPB Perpanjang Pemboman Air di TPA Sarimukti Helikopter melakukan pemboman air atau water bombing di TPA Sarimukti (Foto: bandungbaratkab.go.id)

Bandung Barat, Jurnal Jabar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperpanjang pemboman air atau water bombing untuk pemadaman kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti.

"Kami mengusulkan kepada BNPB untuk memperpanjang penggunaan helikopter bom air mengingat kondisi kondisi hari ini, api belum benar- benar padam di TPA Sarimukti. Ya, kami berharap sampai api benar-benar bisa dipadamkan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bandung Barat, Ade Zakir, dikutip dari bandungbaratkab.go.id, Minggu (27/8).

Ade menjelaskan, berdasarkan laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bandung Barat, titik api masih terlihat namun cenderung tidak sebesar sebelumnya. Hal itu terjadi karena pemadaman berlangsung secara terus-menerus selama 24 jam.

"Siang hari pemadaman dengan cara bom air, dan malam harinya oleh Damkar gabungan dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat. Yang kami khawatirkan, jika water bombing dihentikan api kembali menyala mengingat baru bagian atas gunungan sampah yang berhasil dipadamkan, sementara lapisan bawahnya belum tersentuh pemadaman," jelas Ade.

Menurut Ade, water bombing pada hari pertama berupa pendinginan yang berlangsung selama dua jam pada Jumat (26/8). Selanjutnya hari kedua dilakukan pemadaman, tetapi ada kendala yaitu untuk api yang berada dilapisan bawah tumpukan sampah belum tersentuh, namun secara umum api yang berada di lapisan atas sudah tertangani.

"Untuk tahapan hari ketiga dilakukan pendinginan kembali," ujarnya.

Ade menambahkan, pemadaman atau pendinginan di zona 1 memakai sistem fermentasi kacang hijau dengan gula aren yang disiapkan oleh TNI dan BIN.

Lebih lanjut, Ade menyampaikan helikopter yang digunakan untuk mengangkut air dari Waduk Cirata kemudian ditumpahkan di titik lokasi kebakaran berjenis Super Puma milik BNPB. Helikopter mulai melakukan pemadaman dari pagi hingga sore. Hingga hari ketiga sudah lebih dari 300 ribu liter air ditumpahkan dari atas ketinggian.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari memastikan helikopter water bombing terbang 7 jam setiap harinya untuk menjatuhkan bom air ke lokasi kebakaran.

"Penanganan kebakaran di TPA Sarimukti dioptimalkan 7 jam setiap harinya. Mudah-mudahan api bisa cepat dipadamkan," tandas Abdul Muhari.

Sebagai informasi, TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat terbakar sejak Sabtu (19/8) lalu. Kebakaran diduga disebabkan oleh puntung rokok hingga gas metan.