A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_rand(): Second argument has to be between 1 and the number of elements in the array

Filename: redis/Mgetredistag.php

Line Number: 83

Backtrace:

File: /mainData/website/apps/models/redis/Mgetredistag.php
Line: 83
Function: array_rand

File: /mainData/website/apps/controllers/Subcanal.php
Line: 184
Function: getTagRandom

File: /mainData/website/public/index.php
Line: 336
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: redis/Mgetredistag.php

Line Number: 84

Backtrace:

File: /mainData/website/apps/models/redis/Mgetredistag.php
Line: 84
Function: _error_handler

File: /mainData/website/apps/controllers/Subcanal.php
Line: 184
Function: getTagRandom

File: /mainData/website/public/index.php
Line: 336
Function: require_once

Kendalikan Inflasi, Pemprov Banten Fokus Atasi Kenaikan Harga Beras

Kendalikan Inflasi, Pemprov Banten Fokus Atasi Kenaikan Harga Beras

Kendalikan Inflasi, Pemprov Banten Fokus Atasi Kenaikan Harga Beras Ilustrasi beras. (Foto: Freepik)

Kota Serang, Jurnal Jabar – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten saat ini tengah fokus mengatasi harga beras agar inflasi tetap terkendali. Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Banten, Virgojanti, mengatakan saat ini inflasi di Banten terkendali di angka 2,96% secara year on year (YoY).

“Untuk inflasi di Banten masih terkendali di 2,96%, mudah-mudahan tidak ada gejolak yang tinggi. Meski demikian terdapat satu komoditas yang perlu menjadi perhatian, yaitu komoditas beras,” kata Virgojanti, dikutip dari bantenprov.go.id, Senin (11/9).

Virgojanti menjelaskan, komoditas beras di sejumlah daerah terus mengalami fluktuatif harga, bahkan terdapat beberapa daerah yang masuk dalam zona merah terkait kenaikan harga beras

"Alhamdulillah kita tidak termasuk kedalam wilayah yang merah untuk hal itu,  jadi kita masih di sekitaran HET. Artinya bahwa secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa inflasi di Provinsi Banten tetap terkendali," jelasnya.

Menurut Virgojanti, meski inflasi terkendali, Pemprov Banten tetap meningkatkan upaya mengatasi kenaikan harga beras, terutama memasuki musim kemarau, dan adanya ancaman dari El Nino di sektor pertanian. 

"Ini harus terus kita kawal, agar adanya kekeringan terutama yang mengancam wilayah pertanian dapat kita kendalikan,  lantaran hal itu dikhawatirkan dapat mengancam produksi pertanian," sambungnya.

Virgojanti meminta Dinas Pertanian Provinsi Banten untuk mendata lahan-lahan pertanian yang berpotensi mengalami kekeringan, serta menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi kekeringan. Ia pun meminta Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten mengintervensi ke pasar dan memberikan bantuan kepada masyarakat tidak mampu di tengah lonjakan harga beras.

"Sementara, untuk Dinas Ketahanan Pangan untuk segera melakukan langkah intervensi ke pasar serta kepada masyarakat yang tidak mampu, jangan sampai lonjakan harga beras ini meningkat terus," tegasnya.

Lebih lanjut, Virgojanti memastikan jika terjadi kekeringan lalu produksi beras terganggu, maka Pemprov Banten akan menggelontorkan cadangan beras agar tidak terjadi kenaikan harga yang tinggi.

"Kalau terjadi kekeringan dan terancam tidak berproduksi, serta di pasar terjadi kenaikan harga yang tinggi. Maka beras cadangan pemerintah akan kita gelontorkan," tandasnya.